Sistem sosial dan budaya Indonesia





“TUGAS SISTEM SOSIAL BUDAYA DASAR”

Untuk memenuhi salah satu syarat penilaian
Mata Kuliah Sistem Sosial Budaya Dasar
Program Studi Administrasi Publik

Oleh 
Resti Rohaeti







PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH 
BANDUNG

Kata Pengantar

       Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Ke khas’an sistem sosial dan budaya Indonesia “ ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Ibu Meti Mediyastuti, S.Sos., M.AP selaku Dosen mata kuliah Sistem Sosial Budaya Dasar yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
       Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai sistem sosial kemasyarakatan. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang  telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.


                                                                                                      Bandung, April 2017


                                                                                                      Penyusun





                                                                                                    
                                                                  ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................  i
Kata Pengantar ........................................................................................................ ii
Daftar Isi................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1. Latar Belakang..................................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 2
1.Definisi Sistem  .................................................................................................... 2
2.Definisi Sistem Sosial .......................................................................................... 2
3.Definisi Sistem Budaya ....................................................................................... 3
4.Definisi Sistem Budaya Indonesia  ...................................................................... 3
5.Definisi Sistem Sosial Budaya  ............................................................................ 4
6. Sistem Sosial dan Kebudayaan Indonesia  ......................................................... 4
7. Berbagai Macam budaya Indonesia .................................................................... 7
BAB III PENUTUP................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 9






                                                                                                    





                                                                       iii

                            



Bab 1 
Pendahuluan

1.   Latar Belakang
          Dengan semakin majunya zaman, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, kebudayaan atau budaya Indonesia semakin tidak di perhatikan keberadaanya, bahkan belakangan ini banyak sekali budaya Indonesia yang diklaim oleh pihak lain, dan mungkin mereka lebih peduli daripada kita yang memilikinya.
          Indonesia adalah Negara yang kaya, subur dan seharusnya juga makmur. Tapi apa yang terjadi?. Sedikit mengenai Sistem Sosial dan Budaya di Indonesia, dalam kurun waktu yang singkat ini banyak penyimpangan-penyimpangan dari Sistem Sosial dan Budaya itu sendiri, bukan orang lain yang melakukannya, dan anehnya itu dilakukan oleh kita sendiri sebagai bangsa Indonesia yang seharusnya menjaga nilai-nilai kebudayaan tersebut.
          Jika hal ini dibiarkan berlanjut, maka Negara Indonesia akan hilang jati dirinya sebagai Negara pancasila. Oleh karena itu, pentingnya kita mengetahui tentang sistem sosial dan budaya Indonesia menjadi pokok bahasan dalam penyusunan makalah ini.

2.  RUMUSAN MASALAH
          Bahasan-bahasan yang akan dijelaskan agar mempermudah kita untuk lebih mengenal apa itu Sistem Sosial dan Budaya khususnya di Indonesia ini, diantaranya:
1.    Apa yang dimaksud dengan Sistem, Sistem Sosial, Sistem Budaya, Sistem Budaya Indonesia, Sistem Sosial Budaya serta Sistem Sosial dan Budaya Indonesia ?
      2.    Apa-apa saja pendekatan teoritis yang harus dikuasai untuk lebih memahami sistem sosial budaya Indonesia ?






                              


                                                                 
Bab 2
Pembahasan
1.   Definisi Sistem
Apa itu sistem? Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Ada banyak pendapat tentang pengertian dan definisi sistem yang dijelaskan oleh beberapa ahli. Berikut pengertian dan definisi sistem menurut beberapa ahli:
·       Jogianto (2005:2), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
·       Lani Sidharta (1995:9), Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan, yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.
·       Murdick, R. G (1991:27), Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi atau energi atau barang.

Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.

2.        Definisi Sistem Sosial
Sistem sosial menurut Jabal Tarik Ibrahim dalam bukunya Sosiologi Pedesaan, adalah sejumlah kegiatan atau sejumlah orang yang mempunyai hubungan timbal balik relatif konstan. Hubungan sejumlah orang dan kegiatannya itu berlangsung terus menerus. Dari tiga hal di atas terdapat tiga hal pokok, yaitu :
a.    Dalam setiap "sistem sosial" ada sejumlah orang dan kegiatannya.
b.    Dalam sustu "sistem sosial", orang-orang dan atau kegiatan-kegiatan itu berhubungan secara timbal-balik.
c.    Hubungan yang bersifat timbal-balik dalam suatu "sistem sosial" bersifat konstan.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa "sistem sosial" merupakan kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian (elemen atau komponen), yaitu :
a.    Orang dan atau kelompok beserta kegiatannya.
b.   Hubungan sosial, termasuk di dalamnya norma-norma, dan nilai-nilai yang mengatur hubungan antar orang atau kelompok tersebut.

3.        Definisi Sistem Budaya
 Dalam pergaulan sehari-hari kita menemukan istilah mentalitas. Mentalitas adalahkeampuan rohani yang ada dalam diri seseorang, yang menuntun tingkah laku serta tindakan dalam hidupnya. Pantulan dalam tingkah laku itu menciptakan sikap tertentu terhadap hal-hal serta orang-orang di sekitarnya. Sikap mental ini sebenarnya sama saja dengan sistem nilai budaya (culture value system) dan sikap (attitude).
          Sistem nilai budaya (atau suatu sistem budaya) adalah rangkaian konsep abstrak yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar suatu warga masyarakat. Hal itu menyangkut apa dianggapnya penting dan bernilai. Maka dari itu suatu sistem nilai budaya merupakan bagian dari kebudayaan yang memberikan arah serta dorongan pada perilaku manusia. Sistem tersebut merupakan konsep abstrak, tapi tidak dirumuskan dengan tegas. Karena itu konsep tersebut biasanya hanya dirasakan saja, tidak dirumuskan dengan tegas oleh warga masyarakat yang bersangkutan. Itu lah juga sebabnya mengapa konsep tersebut sering sangat mendarah daging, sulit diubah apalagi diganti oleh konsep yang baru.
Bila sistem nilai budaya tadi memberi arah pada perilaku dan tindakan manusia, maka pedomannya tegas dan konkret. Hal itu nampak dalam norma-norma, hukum serta aturan-aturan. Norma-norma dan sebagainya itu seharusnya bersumber pada, dijiwai oleh serta merincikan sistem nilai budaya tersebut.

4.        Definisi Sistem Budaya Indonesia
Kebudayaan Indonesia dapat didefinisikan sebagai seluruh  kebudayaan  lokal yang telah ada sebelum bentuknya nasional Indonesia pada tahun 1945. Seluruh kebudayaan lokal yang berasal dari kebudayaan beraneka ragam suku-suku di Indonesia merupakan bagian integral dari pada kebudayaan Indonesia.Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama  Hindu  dan  Buddha  di  Nusantara  jauh  sebelum Indonesia terbentuk.
Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kutai, sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi.Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi perdagangan yang intensif antara pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara (Sriwijaya). Selain itu, banyak pula yang masuk bersama perantau-perantau Tionghoa yang datang dari daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara.
Mereka menetap dan menikahi penduduk lokal menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik. Kebudayaan seperti inilah yang kemudian menjadi salah satu akar daripada kebudayaan lokal modern di Indonesia semisal kebudayaan Jawa dan Betawi.Kebudayaan Arab masuk bersama dengan penyebaran agama Islam oleh pedagang-pedagang Arab yang singgah di Nusantara dalam perjalanan mereka menuju Tiongkok.
Kedatangan penjelajah dari Eropa sejak abad ke-16 ke Nusantara, dan penjajahan yang berlangsung selanjutnya, membawa berbagai bentuk kebudayaan Barat dan membentuk kebudayaan Indonesia modern sebagaimana yang dapat dijumpai sekarang. Teknologi, sistem organisasi dan politik, sistem sosial, berbagai elemen budaya seperti bogabusana, perekonomian, dan sebagainya, banyak mengadopsi kebudayaan Barat yang lambat-laun terintegrasi dalam masyarakat.

5.        Sistem Sosial Budaya
       Sistem sosial dan sistem budaya dapat dinyatakan secara sederhana dalam arti luas bahwa pengertian Sistem Sosial Budaya yaitu suatu keseluruhan dari unsur-unsur tata nilai, tata sosial dan tata laku manusia yang saling berkaitan dan masing-masing unsur bekerja secara mandiri serta bersama sama satu sama lain saling mendukung untuk mencapai tujuan hidup manusia dalam bermasyarakat.

6.         Sistem Sosial dan Kebudayaan di Indonesia
Untuk memahami sistem sosial dan budaya Indonesia diperlukan penguasaan teori, karena fungsi teori adalah memberi makna terhadap realitas sosial. Ada dua pendekatan teoritis yang harus dikuasai :
1.         Struktural Fungsional
Struktur Fungsional asumsi dasarnya ialah masyarakat terintegritasi atas dasar kata sepakat para anggotanya terhadap nilai dasar kemasyarakatan yang menjadi panutannya. Kesepakatan masyarakat tersebut menjadi general agreements yang memiliki kemampuan mengatasi perbedaan-perbedaan pendapat dan kepentingan dari anggotanya. Masyarakat sebagai suatu sistem yang secara fungsional terintegrasi kedalam suatu bentuk equilibrium.
Anggapan dasar teori struktural fungsional :
o  Masyarakat adalah suatu sistem dari bagian-bagian yang saling berhubungan.
o  Hubungan dalam masyarakatbersifat ganda dan timbal balik (saling mempengaruhi)
o  Secara fundamental, sistem sosial cenderung bergerak kearah equilibrium dan bersifat dinamis.
o  Disfungsi/ketegangan sosial/penyimpangan pada akhirnya akan teratasi dengan sendirinya melalui penyesuaian dan proses institusionalisasi.
Penilaian/kritik terhadap teori struktural fungsional :
Terlalu menekankan anggapan dasarnya pada peranan unsur-unsur normatif dari tingkah laku sosial (pengaturan secara normatif terhadap hasrat seseorang untuk menjamin stabilitas sosial).
Kenyataan yang diabaikan dalam pendekatan struktural fungsional :
o  Setiastruktur sosial mengandung konflik dan kontradiksi yang bersifat internal dan menjadi penyebab perubahan
o  Reaksi suatu sistem sosial terhadap perubahan yang datang dari luar (extra systemic change) tidak selalu bersifat adjustive/tampak
o  Suatu sistem sosial dalam waktu yang panjang dapat mengalami konflik sosial yang bersifat visious circle
o  Perubahan-perubahan sosial tidak selalu terjadi secara gradual melalui penyesuaian, tetapi juga dapat terjadi secara revolusioner

2.        Teori Konflik Dialektika
Memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula.
Asumsi dasar teori konflik dialektika :
o  Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat
o  Konflik dalah gejala yang melekat pada setiap masyarakat
o  Setiap unsur didalam suatu masyarakat memberikan sumbangan bagi terjadinya disintegrasi dan perubahan-perubahan sosial
Realitas Sosial :
o  Sistem sosial selalu berada dalam konflik yang terus menerus (continual state of conflict)
o  Konflik tercipta karena kepentingan yang saling bertentangan dalam struktur sosial
o  Kepentingan yang saling bertentangan merupakan refleksi dari perbedaan dalam distribusi kekuasaan antar kelompok yang mendominasi dan terdominasi
o  Kepentingan cenderung mempolarisasi kedalam dua kelompok kepentingan
o  Konflik bersifat DIALEKTIKA (suatu konflik menciptakan suatu kepentingan yang baru, yang dibawah kondisi tertentu akan menurunkan konflik yang berikutnya)
o  Perubahan sosial adalah ciri/karakter yang selalu berada dimanapun (UBIQUITOUS FEATURE) dalam setiap sistem sosial dan akibat dari konflik.
Menurut penganut teori konflik :
Konflik tidak bisa dilenyapkan, tetapi hanyakonflik bisa di kendalikan. Agar konflik latent tidak menjadi manifest dalam bentuk violence/kekerasan.
Bentuk pengendalian konflik :
o  Konsiliasi (Conciliation)
o  Mediasi (Mediation)
o  Perwasitan (Arbiration)
Jadi dalam mengamati Sistem Sosial dan Budaya Indonesia diperlukan minimal penguasaan 2 teori, yaitu; konflik dialektika dan struktur fungsional. Konflik dan konsensus adalah gejala yang melekat bersama-sama di masyarakat.










Berbagai Macam ke Khas’an budaya Indonesia yang berbeda-beda



                                   
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

1.        Kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan aset kekayaan yang tak ternilai harganya sehingga kita harus lebih menjaga dan melestarikan budaya tersebut sehingga tidak mudah di klaim oleh bangsa lain
2.        Sistem Sosial dan Budaya Indonesia diperlukan minimal penguasaan 2 teori, yaitu; konflik dialektika dan struktur fungsional. Konflik dan konsensus adalah gejala yang melekat bersama-sama di masyarakat.
3.         Karena dengan perkembangan zaman yang semakin modern dan maju dan banyaknya pula teknologi yang berkembang secara tidak langsung akan mempengaruhi sistem sosial dan sistem budaya, karena kedua sistem ini sangat berkaitan erat (sistem sosial memelihara sistem budaya). Maksudnya disini adalah perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan mempunyai satu aspek yang sama yaitu keduanya saling bersangkut-paut dengan suatu penerimaan cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu masyrakat memenuhi kebutuhannya. Garis pemisah perubahan sistem sosial dan sistem budaya sangat sulit untun dibedakan. Misalnya perubahan dalam model pakaian atau kesenian, perubahan tersebut dapat terjadi tanpa mempengaruhi lembaga kemasyarakatan atau sistem sosial. Suatu perubahan sosial dalam kehidupan tertentu tidak mungkin berhenti pada satu titik, karena perubahan di bidang lain akan mengikutinya Selain mengikuti perkembangan zaman perubahan sosial dan budaya ini dapat juga disebabkan oleh adanya pertambahan penduduk, dengan bertambahnya penduduk yang sangat cepat menyebabkan perubahan dalam struktur masyarakat.









                                                                  Daftar Pustaka





  #matakuliah#sosialbudayaindonesia#umb#umbandung#sosiologi#administrasipublik

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-Jenis Tata Ruang Kantor

Teori ERG Alderfer